KARYAWAN KAGOK

Jujur....ku telah menyakitimu...
Ku telah kecewakanmu.....

Ahaha..kenapa malah jadi nyanyi saya.

Jujur, saya setelah hampir setahun lebih wara wiri jadi karyawan swasta. Masih cukup "kagok" dengan istilah-istilah di dunia marketing, which is seringkali digunakan dalam dunia kantor. Dan selalu dan pasti akan seperti itu, hal yang paling bikin "tengsin" adalah ketika kita diminta untuk menelpon atau angkat telepon.

Karyawan lama yang lain kalau angkat telepon seakan-akan bicara bagai dunia milik berdua (tojenga...). Suara akan begitu besarnya seperti bicara di pasar. Bahasa yang dipakai pun tidak akan begitu formalnya karena sudah lama kenal walau yang menelpon adalah customer. Istilahnya sudah saling akrab. Nah, yang jadi masalah adalah biasanya anak baru. Awal saya disuruh menelpon atau angkat telepon suara saya jadi seperti tercekat. Saking (masih) malu-malu dan gugup. Si yang ditelpon jadi tidak mendengar dan cuma bisa bilang, "haaaaah????apaaaaa????....bemana????...sapa inikaaah????". Melihat situasi itu tentu saja saya jadi makin blingsatan (anjaaay....sialak ji ine orang, perasaan besarmi suaraku. Apa saya yang dikerjain atau memang suara saya kecil..). Akhirnya mau tidak mau saya pun menambah volume suara saya. Orang-orang di sekitar mungkin seakan tidak peduli. Tapi saya tahu....telinga mereka sedang mengarahkan sinyal ke saya.
Bagaimana yaa si anak baru itu ngomong.
Apa yaa..yang dia katakan.
Pasti itu. Bohong kalau tidak.

Kenapa bisa saya bilang begitu? Karena saya sudah pernah mengalaminya.

Kala itu saya harus menelpon ke kantor pusat sebuah perusahaan pelayaran, sebut saja ML..ah janganlah..lagsung saja kita sebut Maersk Line. Saya pun cuma bisa telan ludah. "Glekk....malasta menelpong...apa sede mau dibilang...". Ya sudah akhirnya saya pun menekan nomor yang dituju. Tersambung dengan operator dan diminta untuk menekan nomor ekstension yang dituju.

"tuuuuut...tuuuuut....cekrekk...halo siang dengan Yudi ada yang bisa dibantu?"
"emmm..iya siang pak Yudi..ini dengan aya..."
"maaf...bisa di ulang ini dengan siapa?"
"errr..aya pak..."
"iya saya siapa maksudnya..."
(anjaaay....doi tidak dengar apa salah dengar apa gimana yak?)

Sedikit menaikkan volume suara, "Ehemm..ini dengan Aya pak, nama saya Aya".

"oohh..ayaa..iya aya ada yang bisa dibantu?"
Ada pak, bisa banting saya gak?

"err...ini pak mohon diinfokan eta kapal maersk line bulan juli ya pak..."
"ooh iya..bisa..saya kirim email saja ya"
"boleh pak.."
"saya kirim kemana ya?"
"ke aya dot arianitalia at samudera indonesia dot kom"
"ooh iyaa bisa di spell gak?"

Mampus!! Inih!! Saya tidak pernah hafal spelling alfabet. Dari jaman baheula sampe sekarang saya cuma tau alfa beta charlie saja untuk A,B, dan C. Hedeuhh...mau nanya malu....gak nanya nanti ketauan bego. Tapi kalo nanya ribet...Ya sudah..mari kita coba.

"err...iya..a..y...a..."
"y nya yankie ya bu?"

Mauka kurasa bilang, bahhh...mau-mau nu.

"iya..yankie..."
"aha..kemudian...?"
"emm..a..r...i...a..n..i..t..a.."
"emm...bisa di spelling aja gak bu?biar ga salah?"

 Mauka kurasa bilang...tidak ku tauki kodoooong..apa mau ku bilang kalo huruf R..sama T...!!!
Masa mauka bilang Rambutan sama Tanta. Padahal ini kan international level mi. Bujuuuug....kentara ku dongok.

"emm...gini pak, mending email bapak yang disebut biar saya tulis?"
"okeeeh....di yankie ultra delta indiaaa...blaaa...blaaa...blaaa..."

Akhirnya saya yang catat dia punya email. Sambil menggerutu dalam hati. Untung tidak bertemu orangnya..

Tiba-tiba dari belakang ada satu staff yang ternyata dari tadi nguping padahal keliatan kayak serius kerja padahal nguping padahal kayak tidak peduli sama apa yang saya lakukan.

"weeeh ayaaa...lain kali bilang saja Ambon kalo mau sebut huruf A...hahahahaha...masa tidak nu tauki istilah begitu...kampungan muuu hahahahha...."

Busroooooo...besar kamma ketawa nya.
Seisi kantor yang tadi hening jadi ikutan ngakak.
Wokeh...saya pun langsung print di kertas buat saya tempel para istilah-istilah abjad tersebut.

Pernah pulak, saya yang masih lugu (nda mauja sebut diriku dongok hahahaha...).
Saya disuruh ambil file ke customer.

"aya..coba minta invoice ke Pak Aang.."
"Oh iya bu.."

Setelah itu saya diberi secarik kertas oleh pak Aang.
Si ibu yang tadi minta pun akhirnya menagih.

"Mana invoice nya?"

Saya melirik kertas yang saya pegang. Bukan Invoice seperti yang tertulis.

"Maaf bu...saya cuma dikasih bukti pembayaran sama pak Aang, cuma nota..."
"yaaa memang bener..invoice itu nota tagihan atau nota pembayaraaaan ayaaaaak.."
"ooh...hehe..."
Saya pun nyengir sambil berlalu.
Sumpah...cum laude saya benar-benar cuma sebaris kata tak bermakna.
Mak..bapak...kemana saya harus menggati semua biaya kuliah dari mamak sama bapaaak...
Kuliah lain kerjaan yag di dapat pun lain..

Hadeuuuuuh...kehidupanga..hehe

1 komentar:

Semangat saja ^_^
Banyak yang mau bekerja tetapi tidak diberi kesempatan oleh takdir dan juga keluarga
So, banyak-banyak bersyukur dengan apa yang diraih sekarang
Kalau sudah sukses, traktir saya es krim atau buku #eh hahahaha
Btw, inbox ka alamat ta di sana nah...

Reply

Posting Komentar