Masker




Salam jumpa kembali, after a while with another bussines, akhirnya saya memang sudah kadung rindu dengan blog ini *sambil bebersih sarang laba-laba*.


Saya bukan orang yang suka dengan hal yang rutin, kontinyu, dan monoton. Karena itu pula lah saya orangnya juga cepat bosan, tapi saya sangat mudah untuk terintimidasi juga terprovokasi, bahkan ketika hal-hal provokatif itu bukan di tujukan untuk saya (hahahaha..yaa..saya memang tukang GR). Pada dasarnya dengan segala sikap ini tentu saja saya akan menjadi pribadi yang penuh percaya diri. Tapi ternyata tidak, saya memang lebih pemalu (aiihh....^^). Kurang menonjol jika berada dalam kerumunan, apalagi kerumunan cewek-cewek.


Bicara tentang cewek, ya senormalnya seorang cewek, tentu sudah sangat alamiah jika ingin terlihat manis, cantik, atawa menarik. Begitu pula dengan saya (yaa..saya juga termasuk cewek). Karena aware dengan hal itu, saya juga jadi aware dengan apa yang menjadi kekurangan saya. Tanpa penilaian orang lain pun saya bisa paham, bahwa saya kurang di ini dan itu. Dan sangat mafhum bahwa tubuh ini tidak proporsional (bagi yang sudah ketemu langsung dengan saya pasti akan mengangguk2 ngerti ;) ). Oleh karena itulah...saya pula latah ikut OCD, yeah...mungkin saja dengan cara itu akan sedikit mengurangi gajih-gajih dalam likat urat dan otot saya, hahahaha.... Namun untuk menjadi lebih ramping walau hanya untuk beberapa mm saja pasti akan mengambil waktu yang lama. Oleh karena itu sembari ber-OCD saya juga berusaha untuk merepair bagian tubuh lain yang prosesnya lebih cepat dan juga urgent. Saya beralih ke wajah, yeah wajah adalah hal pertama yang akan orang plototin di awal jumpaa...setelah itu baru beralih ke hal-hal lain (nah lho!). Yah setidaknya itu menurut saya, terlepas dari hal-hal tersebut saya memang sudah sangat rikuh dengan jerawat yang bahkan bukan hanya mengganggu saya pula mengganggu orang di sekeliling saya.


Karena alasan itu, saya sudah membuka sekian banyak artikel di internet berkaitan tips dan trik agar wajah menjadi mulus, aduhai, dan kinclong. Tapi ternyata banyak inggredient yang sangat susah untuk di dapatkan, kalo pun gampang pasti mahal, contohnya untuk membuat wajah terlihat lebih muda beberapa tahun (addeehh...kayak iklan) kita harus rajin masker wajah dengan campuran buah zaitun dan raspberry, hadeuh.....dimana saya bisa dapat itu buah. Sampai akhirnya saya mengetik di google search dengan kata "TIPS MASKER WAJAH YANG MURAH MERIAH DAN GAMPANG DI DAPAT" karena saking desperate nya. Hehe..dan cara norak bin putus asa itu manjur, muncullah laman-laman yang memberi jalan keluar atas masalah saya. Toh, saya juga tidak akan bisa ke salon hanya untuk sekedar masker-an, lalu harus bayar ratusan ribu.


Ada satu artikel yang memberi tahu bahwa bahan dan buah yang biasa ada di rumah itu bisa sangat manjur untuk masker wajah. Seperti buah pisang, tomat, jeruk nipis, dan madu. Tidak perlu berlama-lama sayapun mempraktekkan untuk membuatnya sendiri. Buka pintu belakang rumah dan mencari batang kayu panjang buat mengambil buah jeruk nipis dari pohon di halaman belakang. Menggerus pisang dan tomat, sembari memberi satu sendok makan madu.Dan VOILAAA......jadilah masker buah untuk wajah ala cheff Aya :).


Dan segera saya apply itu makser ke wajah saya. Di siang terik yang panas. Kulit jadi terasa segar memakai masker. Yaah..walau bentukan masker dari hasil campuran beberapa bahan itu terlihat seperti (maaf) pup kucing, yeah bayangkan saja warnanya antara coklat, kuning, merah, dan bergumpal-gumpal   (iyyyuuhhhh...) tapi demi wajah yang lebih baik, harus tetap di pakai. Jadi pas pegang itu masker buat di wajah jadi rada-rada gimana gituu...:(
Kalo pas belum di pakai bentuknya ala pup kucing, tapi giliran di taruh di muka, bentuknya jadi lain lagi, muka jadi kayak habis pake minyak jelantah (mungkin karena madu nya kali yak?!). Muka jadi berminyak dan kecoklatan di sertai beberapa gumpalan tomat dan pisang yang kayak bubur kertas (hahahaa..).


Setelah pakai masker saya segera beralih ke pekerjaan rumah, nyapu-nyapu bebersih, sebelum 15 menit ini masker masih harus tetap nangkring di wajah saya. Mumpung di rumah juga cuma saya, segera saya nyalakan radio pada siaran yang saya suka, ambil sapu, dan segera mulai bebenah.

Sreek..sreeekk....*nyapu

Ada 5 menit saya nyapu sampe akhirnya dari arah depan ada suara, "assalamu alaikuuuummm....". Waduh! Bagaimana ini? Ni muka masih belepotan masker. Mana belum 15 menit, sayang dong kalo masker yang sudah saya buat susah payah segera di bilas air, hasilnya juga ga akan kerasa dong. Masih berpikir sampai orang di depan mulai salam lagi sembari ketok pintu agak kencang, "assalamu alaikuuummmmm....!!" Tok! Tok! Tok!


Mau di cuekin sampai si tamu pergi juga kasihan...tapi...wajahku?! (sembari menoleh ke arah cermin dengan reaksi datar karena masker yang mulai mengering) kan masih berantakan penuh masker dengan warna yang tidak wajar inih!!!


Ah!! Peduli amat deh. Biar bagaimanapun tamu adalah raja, gak baik kalo di anggurin, saat itu saya berpikir kalau tamunya cowok ganteng berarti memang belum rejeki saya untuk di lihat dengan wajah 'agak' manis.

 Keluarlah saya dengan muka penuh masker.

Buka pintu....dan bersyukur karena yang datang ternyata bapak-bapak dengan seorang bapak-bapak lagi yang lebih tua. Dengan muka agak kaget melihat ke arah saya yang melongo, yaah...wajarlah...siapa yang tidak kaget di sambut dengan penunggu rumah yang punya wajah bak habis kesiram soda api begini. Mana itu masker belum sepenuhnya kering, jadi madunya masih agak ketes-ketes (baca: menetes). Dengan nyengir...si bapak yang tadi melongo langsung bilang..."betul ini rumahnya Pak Anwar yang pegawai BPN...?". Saya yang maskernya antara kering dan tidak pun menjawab, "iye' betul...rumahnya ini..". Eh si bapak nanya lagi, "kita?? anaknya ki'....?". Hening sedetik. Nah lho si bapak jadi ragu akan keabsahan pemilik rumah yang di datanginya, entah karena memang tidak yakin dengan alamatnya atau karena kaget dengan yang punya rumah ternyata berwajah minyak jelantah ini. Tadinya pengen menjelaskan bahwa wajah saya ini sebenarnya tidak jelek-jelek amat, tapi karena lagi pakai masker makanya agak 'ehem...' buruk rupa. Tapi sudah kadung basah yaa..saya jawab saja, "iyee' saya anaknya, anaknya yang pertama..." sambil mesem-mesem nda jelas. Yeah..whatever lah. Setelah tahu bapak saya tidak di rumah, si bapak berdua itu segera pamit dan menitip pesan bahwa mereka akan datang lagi sebentar sore.

Hhh...what an unpredictable life i have.
Beauty is pain memang sodara-sodara.































1 komentar:

i think aya is a beauty girl :D

Reply

Posting Komentar